Jakarta – Soni Mardianto, perwakilan dari Front Kebangsaan Solidaritas Buruh dan Mahasiswa Jakarta, mengingatkan publik tentang ancaman provokator yang bisa mengganggu persatuan nasional. Ia menegaskan bahwa kedamaian bukan sekadar kata-kata, melainkan kebutuhan nyata bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Jangan beri ruang bagi pihak yang ingin mengusik ketenangan bangsa ini. Jika Indonesia dalam keadaan damai, buruh bisa bekerja tanpa cemas, mahasiswa dapat belajar dengan tenang, pedagang menjalankan usahanya, dan para pengusaha pun merasa aman menjalankan bisnis,” kata Soni dalam pernyataannya saat aksi damai di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Ia menilai bahwa keamanan dan persatuan adalah pondasi utama dalam upaya menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Tanpa adanya stabilitas, impian untuk menyejahterakan rakyat hanya akan menjadi angan-angan. Oleh karena itu, seluruh komponen bangsa memiliki tanggung jawab moral untuk mencegah dan menutup celah munculnya provokasi yang dapat memecah belah,” ujarnya.
Soni menambahkan bahwa menjaga perdamaian bukan hanya tanggung jawab satu kelompok, melainkan kebutuhan semua pihak. Dalam kondisi kacau, rakyat kecil biasanya menjadi pihak yang paling terdampak.
“Karena itu, kami ingin menegaskan bahwa kedamaian merupakan syarat utama untuk mendorong kemajuan bangsa ini,” lanjutnya.
Ia pun mengajak seluruh elemen—mulai dari buruh, mahasiswa, hingga masyarakat umum—untuk bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif. Menurutnya, persatuan adalah kekuatan utama bangsa dalam menghadapi tantangan global dan persaingan ekonomi yang semakin kompleks.
“Kita harus berdiri dalam barisan yang sama untuk menjaga Indonesia tetap aman. Dalam kondisi damai, rezeki lebih mudah didapat, pekerjaan berjalan lancar, dan masa depan generasi penerus akan lebih menjanjikan,” tutup Soni.
