TANGERANG – Keluarga Buddhis Theravada Indonesia (KBTI) Provinsi Banten menggelar rapat internal di Pusdiklat Sikhadama Santibhumi, BSD Serpong, Senin (11/03/2024).
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh seperti YM. Bhikku Abhiseno, Rama Sima Budy, Rama Iwan Kurnia, Dayaka Sabha Vihara, Cetiya se-Provinsi Banten dan Ketua/Rektor STABN Sriwijaya, Dr. Li. Edi Ramawijaya Putra, M.Pd.
Hadir juga sejumlah perwakilan organisasi, seperti Majelis agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi), Wanita Theravada Indonesia (Wandani), Sangha Theravada Indonesia (STI) dan Patri.
Pada kesempatan itu, Ketua STABN Sriwijaya, Dr. Li. Edi Ramawijaya Putra, M.Pd, mengapresiasi undangan dari KBTI Banten dan diberikan waktu untuk anjangsana dan memaparkan agenda STABN Sriwijaya ke depan.
“STABN Sriwijaya saat ini sedang berupaya merubah bentuk ke Institut dan penerimaan Mahasiswa Baru 2024. Oleh karena demikian, kami meminta dukungan kepada bapak-bapak dan semua undangan yang hadir di kegiatan ini,” katanya.
Menurutnya, bahwa Rumah Sakit di Banten pasti lebih banyak orang Banten.
“Kampus juga berlokasi di Banten harusnya input mahasiswa juga lebih banyak dari Banten,” selorohnya dihadapan para sepuh dan tokoh Agama Budha Indonesia.
Lebih lanjut, Dr Li memaparkan urgensi perubahan bentuk menjadi IABN agar ada pengembangan keilmuwan dan diversifikasi Jurusan dan Program Studi.
“Membangun SDM tidak bisa single fighter harus logged in dengan komunitas dan stakeholder. Kadang niat baik kalau komunikasi organisasinya tidak baik sering menimbulkan tafsir yang berbeda-beda,” paparnya.
Ketua STABN Sriwijaya ini menyampaikan, terima kasih kepada KBTI Provinsi Banten, YM Upa Padesanayaka, Magabudhi, Wandani, Patri. “Atas kesempatan yang diberikan, kami khaturkan terima kasih banyak,” pungkasnya.