banner 728x250
Berita

Nurhasanah Halim Paparkan Model Translanguaging Digital dalam Ujian Doktoralnya di Universitas Negeri Jakarta

46
×

Nurhasanah Halim Paparkan Model Translanguaging Digital dalam Ujian Doktoralnya di Universitas Negeri Jakarta

Sebarkan artikel ini
Keterangan Foto Dari Kanan : Prof. Dr. Dedi Purwana ES, M.Bus. (Ketua) Prof. Dr. Ilza Mayuni, M.A. (Anggota), Dr. Samsi Setiadi, M.Pd. (Anggota), Prof. Dr. Endry Boeriswati, M.Pd. (Sekretaris)

Jakarta, Voli.co.id – Sebuah tonggak penting dalam dunia pendidikan tinggi kembali lahir. Pada Selasa, 18 November 2025, Nurhasanah Halim secara resmi menjalani ujian terbuka program doktoral dengan mempresentasikan disertasinya berjudul “Model Pembelajaran Menulis Ilmiah Terintegrasi Translanguaging Padagogis dalam Kelas Virtual di Perguruan Tinggi” di Universitas Negeri Jakarta. Karya ilmiah ini menawarkan inovasi baru dalam pengajaran penulisan akademik melalui pendekatan translanguaging berbasis teknologi digital, memanfaatkan Bahasa Indonesia sebagai langkah awal sebelum beralih ke bahasa akademik Inggris.

Dalam pemaparannya, Nurhasanah Halim menunjukkan bahwa keterlibatan kognitif mahasiswa meningkat signifikan ketika proses awal penulisan dilakukan dalam bahasa ibu. Berdasarkan observasi kelas dan wawancara dengan para dosen, penggunaan Bahasa Indonesia terbukti mampu memperkuat pemahaman konsep, sekaligus mendorong keterlibatan emosional dan kemampuan berpikir kritis.

“Model ini bukan hanya tentang bagaimana cara belajar bahasa, Ini adalah pembangunan jembatan epistemik yang membantu mahasiswa menyusun karya ilmiah secara mendalam tanpa melepaskan identitas linguistik dan budaya mereka di tengah arus globalisasi akademik.” Ujar Nurhasanah Halim

Penelitian tersebut turut menegaskan pentingnya integrasi Outcome-Based Education (OBE), standar KKNI Level 6, serta desain pembelajaran virtual yang akuntabel dan memiliki indikator yang jelas. Analisis terhadap sejumlah Rencana Pembelajaran Semester (RPS) di berbagai universitas menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk menghadirkan kurikulum penulisan ilmiah yang lebih adaptif terhadap perkembangan digital dan praktik multilingual.

Dalam rekomendasinya, Nurhasanah mengusulkan penyusunan manual dosen untuk penerapan translanguaging di kelas hybrid, peningkatan kapasitas tenaga pendidik dalam pembelajaran berbasis teknologi, serta penyediaan pendanaan riset dan pengembangan sistem pembelajaran digital berkelanjutan.

Model penulisan ilmiah yang ia tawarkan dinilai sangat relevan dengan transisi pendidikan tinggi Indonesia menuju ekosistem akademik yang digital, bilingual, dan lebih inklusif.

Ujian terbuka tersebut turut dihadiri tim penguji, promotor, akademisi, serta para kolega yang menyaksikan kontribusi ilmiah penting bagi perkembangan pedagogi penulisan akademik di tanah air.

Dengan capaian ini, Nurhasanah Halim selangkah lagi meraih gelar Doktor dan menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan riset terkait pendidikan multibahasa dan literasi akademik dalam konteks digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *