Jakarta – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mendorong pemerintah menetapkan A.M. Sangaji sebagai Pahlawan Nasional. Tokoh pejuang asal Maluku itu dinilai layak mendapat penghargaan tertinggi dari negara atas jasa dan pengorbanannya dalam mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia.
Usulan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama dalam Rapat Pimpinan Paripurna Nasional (Rapimpurnas) KNPI di Hotel Acacia, Jakarta, Kamis (24/7/2025).
“A.M. Sangaji adalah simbol perlawanan rakyat Maluku terhadap kolonialisme. Ia gugur membela keutuhan NKRI, tapi namanya belum diakui sebagai Pahlawan Nasional. Ini saatnya negara hadir memberi pengakuan,” ujar Haris kepada wartawan usai penutupan Rapimpurnas.
Menurutnya, A.M. Sangaji dikenal sebagai komandan laskar rakyat yang memimpin perlawanan terhadap pasukan Belanda di Ambon pada 1950.
“Dalam pertempuran sengit mempertahankan kemerdekaan, Sangaji gugur di medan tempur. Meski namanya diabadikan di beberapa tempat di Maluku, pengakuan negara sebagai Pahlawan Nasional belum diberikan hingga kini”, ungkapnya.
KNPI menilai semangat perjuangan A.M. Sangaji perlu diangkat kembali sebagai inspirasi nasional, terutama bagi generasi muda di wilayah timur Indonesia.
“Kita harus akui kontribusi pejuang dari daerah khususnya para tokoh Maluku yang berkontribusi nyata terhadap NKRI”, tambah Haris.
Usulan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional untuk A.M. Sangaji masuk dalam rekomendasi strategis Rapimpurnas KNPI 2025. Total ada enam poin rekomendasi yang dihasilkan dalam forum tersebut. Lima poin lainnya antara lain:
- Dukungan kepada Presiden Kedua RI H.M. Soeharto sebagai Pahlawan Nasional.
- Usulan penyelenggaraan Kongres XVII KNPI di Jakarta.
- Pembentukan Pokja Penyatuan KNPI.
- Dukungan penuh terhadap agenda Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
- Komitmen KNPI untuk terus mengawal keterlibatan aktif pemuda dalam pembangunan nasional.
Lanjutnya, KNPI menyatakan akan segera mengirimkan rekomendasi tersebut kepada pemerintah, termasuk kepada Presiden dan Kementerian Sosial.
“Kami berharap tahun ini, A.M. Sangaji bisa menjadi simbol pengakuan negara atas perjuangan rakyat Maluku. Pahlawan nasional tak hanya milik Jawa atau Sumatra, tapi juga dari timur Indonesia,” pungkas Haris.