Berita

Benih Ciherang untuk Bekasi: Persaudaraan Tani Perkuat Petani Lokal

59

Bekasi – Ketua Advokasi Persaudaraan Tani-Nelayan Indonesia (PETANI), Tunjung Budi Utomo, menegaskan bahwa organisasinya berkomitmen memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan petani lokal. Salah satu bentuk konkret dari komitmen tersebut adalah penyaluran bantuan benih padi unggul varietas Ciherang kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Sukajadi, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi.

Tunjung menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Bekasi, yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi padi di Jawa Barat.

“Petani di daerah ini masih sering kesulitan mendapatkan benih unggul berkualitas. Kondisi ini membuat hasil panen tidak konsisten. Kami hadir untuk menjembatani kebutuhan tersebut sekaligus mendorong pemerintah daerah membangun pusat penangkaran benih sendiri,” ujar Tunjung.

Ia menambahkan, varietas Ciherang dipilih karena terbukti cocok dengan kondisi tanah di wilayah Bekasi, menghasilkan panen yang tinggi, dan memiliki ketahanan terhadap hama serta penyakit tanaman.

“Dengan bantuan ini, kami berharap Gapoktan bisa lebih mandiri dan tidak terus bergantung pada suplai benih dari luar daerah,” lanjutnya.

Di sisi lain, Sekretaris Desa Sukajadi, Acep Sunasep, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Persaudaraan Tani-Nelayan Indonesia. Ia menyebut bantuan tersebut sangat berarti bagi para petani, terutama dalam kondisi terbatasnya akses terhadap sarana produksi.

“Atas nama warga desa, kami mengucapkan terima kasih. Bantuan ini menjadi penyemangat baru bagi para petani kami agar bisa meningkatkan hasil panennya. Ke depan, kami harap kerja sama ini bisa terus berkembang,” ucap Acep.

Persaudaraan Tani-Nelayan Indonesia berharap program ini mampu menumbuhkan semangat kemandirian di kalangan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.

“Upaya membangun kedaulatan pangan nasional tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi antara organisasi tani, pemerintah desa, dan kelompok tani di lapangan—selaras dengan visi Presiden dalam mewujudkan swasembada pangan,” pungkas Tunjung.

Exit mobile version