Berita

Dua Hari Terendam Banjir, Warga Desa Sukamanah Butuh Bantuan Darurat

16

Bekasi – Sudah dua hari warga Kampung Belokang, Desa Sukamanah, Kabupaten Bekasi, harus hidup dalam genangan banjir akibat luapan Sungai Cikarang. Banjir yang terjadi sejak Kamis malam itu kini mulai menimbulkan keluhan dari warga karena belum adanya bantuan dari pemerintah, terutama kebutuhan dasar seperti air minum bersih.

Arif (37), salah satu warga yang rumahnya terendam, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi masyarakat sejak banjir melanda.

“Air sudah masuk rumah sejak kemarin sore. Kami butuh air bersih untuk minum dan masak, tapi sampai sekarang belum ada bantuan apa pun dari pemerintah kabupaten,” keluh Arif, Minggu (2/11).

Menurut warga, banjir kali ini merupakan yang terparah dalam beberapa bulan terakhir. Air Sungai Cikarang meluap setelah hujan deras mengguyur wilayah hulu sejak Kamis. Akibatnya, puluhan rumah di Kampung Belokang tergenang dengan ketinggian air mencapai 40–60 sentimeter.

Selain kesulitan air bersih, warga juga mulai mengeluhkan kondisi kesehatan karena lingkungan yang lembap dan banyak genangan. Anak-anak dan lansia menjadi kelompok yang paling rentan terdampak.

“Kami khawatir kalau banjir lama surutnya, penyakit bisa muncul. Biasanya kalau air kotor begini cepat muncul gatal-gatal atau diare,” kata Siti, warga lainnya.

Hingga Sabtu pagi, belum terlihat adanya bantuan logistik maupun penanganan darurat dari pemerintah Kabupaten Bekasi. Warga berharap pihak terkait segera menyalurkan bantuan dasar seperti air bersih, makanan siap saji, dan obat-obatan.

Kepala Desa Sukamanah, saat dikonfirmasi, menyebut sudah melaporkan kondisi banjir ini kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi dan masih menunggu tindak lanjut.

“Kami sudah laporkan sejak kemarin. Mudah-mudahan sore ini ada tim yang turun untuk menyalurkan bantuan,” ujar Kepala Desa Sukamanah.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Bekasi belum memberikan keterangan resmi terkait penanganan banjir di wilayah tersebut. Cuaca yang masih berpotensi hujan deras membuat warga khawatir ketinggian air akan kembali naik.

Exit mobile version